Pada tanggal 25 April lalu Nokia telah resmi menjadi milik Microsoft, lalu apa gebrakan perusahaan Nokia setelah berhenti membuat dan memproduksi ponsel? dilansir Kompas.com Setelah resmi melepas unit bisnis ponselnya ke Microsoft, Nokia mulai melakukan gebrakan untuk menghidupkan tiga divisi yang tidak ikut dijual.
Diberitakan Reuters, Senin (5/5/2014), perusahaan telekomunikasi yang berbasis di
Finlandia, mulai menggelontorkan dana 100 juta dollar AS (atau sekitar Rp 1,15 triliun) agar layanan peta digital Here bisa dihubungkan dengan sistem di mobil.
Here Maps sendiri merupakan aplikasi peta khas Nokia yang terkenal dengan keakuratannya dan memiliki kelebihan bisa diakses secara offline, tanpa perlu akses internet.
Dalam sebuah pernyataan, Nokia mengatakan, dana tersebut dikelola oleh anak perusahaannya yang bergerak di bidang modal ventura, Nokia Growth Partners, dan bekerja sama dengan unit bisnis Nokia Here.
"Investasi baru kami sebesar 100 juta dollar AS diluncurkan hari ini, menggarisbawahi keyakinan kami bahwa industri mobil yang terhubung dengan sistem telekomunikasi merupakan kesempatan pertumbuhan yang signifikan," kata CEO Nokia Rajeev Suri seperti dikutip dari Reuters.
Sistem telekomunikasi dalam mobil diprediksi punya potensi bisnis besar dan kini banyak dilirik perusahaan telekomunikasi besar, termasuk Apple melalui fitur CarPlay di iOS, BlackBerry dengan sistem QNX, dan Google melalui Android.
Grup Nokia resmi menjual unit bisnis ponselnya kepada Microsoft pada April 2014 senilai 7,2 miliar dollar AS.
Sementara itu, Grup Nokia yang berkantor pusat di Espoo, Finlandia, akan melanjutkan hidup sebagai perusahaan yang berkonsentrasi di tiga area bisnis, yaitu layanan peta digital dan lokasi (Nokia Here), pengembangan teknologi dan lisensi paten (Advanced Technologies), serta infrastruktur jaringan dan layanan telekomunikasi (Nokia Solutions and Networks/NSN).
No comments:
Post a Comment