Dalam menganalisa
peranan teknologi baru dalam pembangunan pertanian, digunakan dua istilah lain
yang sebenarnya berbeda namun dapat dianggap sama yaitu perubahan teknik
(technical change) dan inovasi (inovation) menurut Mubyarto (1989;235). Istilah
perubahan teknik jelas menunjukkan unsur perubahan suatu cara baik dalam
produksi maupun dalam distribusi barang-barang dan jasa-jasa yang menjurus ke
arah perbaikan dan peningkatan produktivitas. Misalnya ada petani yang berhasil
mendapatkan hasil yang lebih tinggi daripada rekan-rekannya karena ia
menggunakan sistem pengairan yang lebih teratur. Caranya hanya
dengan menggenangi sawah pada saat-saat tertentu pada waktu menyebarkan pupuk
dan sesudah itu mengeringkannya untuk memberikankesempatan kepada tanaman untuk
mengisapnya.
Sedangkan inovasi berarti pula suatu penemuan baru yang berbeda dari yang sudah
ada atau yang sudah dikenal sebelumnya, artinya selalu bersifat baru. Sebagai
contoh, penerapan bibit karet yang unggul dalam penanaman baru adalah inovasi.
Kebanyakan metode baru
yang dapat meningkatkan produksi pertanian, memerlukan penggunaan bahan-bahan
dan alat-alat produksi khusus oleh petani. Diantaranya termasuk bibit, pupuk,
pestisida, makanan dan obat ternak serta perkakas. Pembangunan pertanian
menghendaki kesemuanya itu tersedia di atau dekat pedesaan (lokasi usaha tani),
dalam jumlah yang cukup banyak untuk memenuhi keperluan tiap petani yang
membutuhkan dan menggunakannya dalam usaha taninya.
Cara-cara kerja usaha
tani yang lebih baik, pasar yang mudah dijangkau dan tersedianya sarana dan
alat produksi memberi kesempatan kepada petani untuk menaikkan produksi. Begitu
pula dengan kebijaksanaan-kebijaksanaan yang dikeluarkan oleh pemerintah
menjadi perangsang produksi bagi petani. Pemerintah menciptakan
kebijaksanaan-kebijaksanaan khusus yang dapat merangsang pembangunan pertanian.
Misalnya kebijaksanaan harga beras minimum, subsidi harga pupuk,
kegiatan-kegiatan penyuluhan pertanian yang intensif, perlombaan-perlombaan
dengan hadiah menarik pada petani-petani teladan dan lain-lain. Pendidikan
pembangunan pada petani-petani di desa, baik mengenai teknik-teknik baru dalam
pertanian maupun mengenai keterampilan-keterampilan lainnya juga sangat
membantu menciptakan iklim yang menggiatkan usaha pembangunan.
Akhirnya kebijaksanaan
harga pada umumnya yang menjamin stabilitas harga-harga hasil pertanian
merupakan contoh yang dapat meningkatkan rangsangan pada petani untuk bekerja
lebih giat dan mereka akan lebih pasti dalam usaha untuk meningkatkan produksi.
Dalam pembangunan pertanian terdapat unsur perangkutan. Tanpa perangkutan yang
efisien dan murah maka pembangunan pertanian tidak dapat diadakan secara
efektif. Pentingnya perangkutan adalah bahwa produksi pertanian harus tersebar
meluas, sehingga diperlukan jaringan perangkutan yang menyebar luas, untuk membawa
sarana dan alat produksi ke tiap usaha tani dan membawa hasil usaha tani ke
pasaran konsumen baik di kota besar dan/atau kota kecil. Selanjutnya,
perangkutan haruslah diusahakan semurah mungkin. Bagi petani, harga suatu input
seperti pupuk adalah harga pabrik ditambah biaya angkut ke usaha taninya. Uang
yang diterimanya dari penjualan hasil pertanian adalah harga di pasar pusat
dikurangi dengan biaya angkut hasil pertanian tersebut dari usaha tani ke
pasar. Jika biaya angkut terlalu tinggi, maka pupuk akan menjadi terlalu mahal
bagi petani dan uang yang diterimanya dari penjualan hasil pertanian tersebut
akan menjadi terlalu sedikit. Sebaliknya, jika biaya angkut rendah, maka uang
yang diterima oleh petani akan menjadi tinggi.
Berbagai sarana
perangkutan dan jarak jauh bersama-sama harus membentuk sistem perangkuan yang
merupakan satu kesatuan yang harmonis. Tidak hanya jalan raya yang diaspal,
jalan setapak, jalan tanah, saluran air, jalan raya, sungai dan jalan kereta
api semuanya ikut memperlancar perangkutan. Beberapa diantaranya dapat dibuat
dan dipelihara oleh usaha setempat, termasuk pemerintah setempat. Beberapa lagi
perlu dibangun dan dipelihara oleh pemerintah propinsi dan pusat.
Kesemuanya harus
dihubungkan dan diintegrasikan satu dengan yang lainnya, sehingga hasil
pertanian dapat diangkut dengan lancar dari usaha tani ke pasar-pasar pusat.
Demikian pula sarana dan alat produksi serta berbagai jasa tidak hanya perlu
sampai ke kota kecil dan desa, melainkan juga sampai ke usaha tani itu sendiri.
No comments:
Post a Comment